Format Jurnal Ilmiah
Format Jurnal Ilmiah
Format umum untuk jurnal
ilmiah biasanya terdiri dari:
1. Judul;
( di bawah judul ditulis nama peneliti,
instansi, email)
2. Abstrak;
3. Key word
4. Pendahuluan;
5. Bahan dan metode;
6. Hasil;
7. Pembahasan;
8. Kesimpulan;
9. Daftar pustaka.
1. Judul
Setiap jurnal ilmiah harus
memiliki judul yang jelas. Dengan membaca judul, akan memudahkan pembaca
mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal tersebut.
2. Abstrak
Abstrak berbeda dengan
ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk mencerna secara
singkat isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan untuk menjadi penjelas tanpa
mengacu pada jurnal. Bagian abstrak harus menyajikan sekitar 200 - 250 kata
yang merangkum tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Jangan gunakan
singkatan atau kutipan dalam abstrak. Pada abstrak harus dapat berdiri sendiri
tanpa catatan kaki. Abstrak ini biasanya ditulis terakhir. Cara mudah untuk
menulis abstrak adalah mengutip poin yang paling penting di setiap bagian
jurnal. Kemudian menggunakan poin-poin untuk menyusun sebuah deskripsi singkat
tentang studi Anda.
3. Keyword
Keyword merupakan kata kunci
3. Pendahuluan
Pendahuluan adalah
pernyataan dari kasus yang Anda diselidiki, yang memberikan informasi kepada
pembaca untuk memahami tujuan spesifik Anda dalam kerangka teoritis yang lebih
besar. Bagian ini juga dapat mencakup informasi tentang latar belakang masalah,
seperti ringkasan dari setiap penelitian yang telah dilakukan dan bagaimana
sebuah percobaan akan membantu untuk menjelaskan atau memperluas pengetahuan
dalam bidang umum. Semua informasi latar belakang yang dikumpulkan dari sumber
lain harus menjadi kutipan. 3 Catatan: Jangan membuat pendahuluan terlalu luas.
Ingat saja bahwa Anda menulis jurnal untuk rekan yang juga memiliki pengetahuan
yang sama dengan Anda.
4. Bahan dan Metode
Bagian ini menjelaskan
ketika percobaan telah dilakukan. Peneliti menjelaskan desain percobaan,
peralatan, metode pengumpulan data, dan jenis pengendalian. Jika percobaan
dilakukan di alam, maka penulis menggambarkan daerah penelitian, lokasi, dan
juga menjelaskan pekerjaaan yang dilakukan. Aturan umum yang perlu
diingat adalah bagian ini harus memaparkan secara rinci dan jelas sehingga
pembaca memiliki pengetahuan dan teknik dasar agar bisa diduplikasikan.
5. Hasil
Di sini peneliti menyajikan
data yang ringkas dengan tinjauan menggunakan teks naratif, tabel, atau gambar.
Ingat hanya hasil yang disajikan, tidak ada interpretasi data atau kesimpulan
dari data dalam bagian ini. Data yang dikumpulkan dalam tabel/gambar harus
dilengkapi teks naratif dan disajikan dalam bentuk yang mudah dimengerti.
Jangan ulangi secara panjang lebar data yang telah disajikan dalam tabel dan
gambar.
6. Pembahasan
Pada bagian ini, peneliti
menafsirkan data dengan pola yang diamati. Setiap hubungan antar variabel
percobaan yang penting dan setiap korelasi antara variabel dapat dilihat jelas.
Peneliti harus menyertakan penjelasan yang berbeda dari hipotesis atau hasil
yang berbeda atau serupa dengan setiap percobaan terkait dilakukan oleh
peneliti lain. Ingat bahwa setiap percobaan tidak selalu harus menunjukkan
perbedaan besar atau kecenderungan untuk menjadi penting. Hasil yang negatif
juga perlu dijelaskan dan mungkin merupakan sesuatu yang penting untuk diubah
dalam penelitian Anda.
7. Kesimpulan
Bagian ini hanya menyatakan
bahwa peneliti berpikir mengenai setiap data yang disajikan berhubungan kembali
pada pertanyaan yang dinyatakan dalam pendahuluan. Dengan mengacu pada bagian
pendahuluan dan kesimpulan, seorang pembaca harus memiliki ide yang baik dari
penelitian ini, meski pun hanya rincian spesifik.
8. Daftar Pustaka
Semua informasi (kutipan) yang didapat peneliti harus ditulis sesuai
abjad pada bagian ini. Hal tersebut berguna untuk pembaca yang ingin merujuk
pada literatur asli. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Panduan Menulis Jurnal Ilmiah", https://edukasi.kompas.com/read/2012/02/09/10353179/panduan.menulis.jurnal.ilmiah.
Penulis : Ayu Rahayu Elfitri
Post a Comment